Hari itu adalah jum'at 06 januari 2017. Melalui group WA (whats app) kami berniat untuk mengajak teman-teman muda goligo yang ada di perantauan manapun untuk berkumpul. Yaitu untuk menjalin silaturrahmi sebagai pemuda goligo yang ada di perantauan manapun dan srkaligus memperkenalkan bahwa teman-teman yang ada di kampung(goligo) membentuk sebuah pergerakan/perkumpulan karang taruna (IKARGO) yang sudah berjalan kurang lebih 5x pertemuan.
Namun ajakan pada group WA hanya isapan jempol semata dan tidak menemui hasil positif terutama dalam mensepakati waktu dan tempat untuk berkumpul. Pada ahirnya salah seorang teman yaitu mas ngatemin (emon) mengajak ketemuan di luar di sebuah tempat yang sudah di tetapkan untuk 'ngopi bareng' sambil rembug-an(membahas) berkaitan dengan IKARGO.
Pertemuan atau ajakan ngopi bareng oleh mas emon tersebut sifatnya adalah terbuka bagi siapa saja yang berkenan hadir tanpa terkecuali.
Adapun beberapa poin penting yang di uraikan pada malam itu tepatnya pada sabtu malam 07 januari 2017 oleh beberapa rekan yang hadir pada pertemuan itu. Dan 8 rekan yang hadir pada malam itu adalah sugiyanto(dosen), sutikno(karjo), ngatemin(emon), arif(nepil), susanto(krebo), mahudi(bocir), dailami(ganclonk), dan kemudian di susul indra(chow)
Baca juga: poin-penting hasil dari konsolidasi IKARGO di perantauan 07/01/2017
Pembicaraan pada malam itu terbilang sedikit dinginkarna di luaran hehee. Sambil ngopi dan sedikit bercanda hingga melahirkan ide-ide dan gagasan terutama tentang bagaimana kita-kita (yang ada di perantauan) yang muda dan yang masih merasa muda dapat mensuport teman-teman kita yang di kampung dalam menjaga dan merawat kampung kita (goligo).
Setelah 3 jam berlalu yaitu dari jam 21:00 s/d 00:00 ahirnya pak giyanto atau yang akrab di panggil pak dosen mengajak untuk membubarkan diri
Namun ajakan pada group WA hanya isapan jempol semata dan tidak menemui hasil positif terutama dalam mensepakati waktu dan tempat untuk berkumpul. Pada ahirnya salah seorang teman yaitu mas ngatemin (emon) mengajak ketemuan di luar di sebuah tempat yang sudah di tetapkan untuk 'ngopi bareng' sambil rembug-an(membahas) berkaitan dengan IKARGO.
Pertemuan atau ajakan ngopi bareng oleh mas emon tersebut sifatnya adalah terbuka bagi siapa saja yang berkenan hadir tanpa terkecuali.
Adapun beberapa poin penting yang di uraikan pada malam itu tepatnya pada sabtu malam 07 januari 2017 oleh beberapa rekan yang hadir pada pertemuan itu. Dan 8 rekan yang hadir pada malam itu adalah sugiyanto(dosen), sutikno(karjo), ngatemin(emon), arif(nepil), susanto(krebo), mahudi(bocir), dailami(ganclonk), dan kemudian di susul indra(chow)
Baca juga: poin-penting hasil dari konsolidasi IKARGO di perantauan 07/01/2017
 |
| Keterangan: pada satu meja dari kiri ke kanan sugiyanto(dosen), sutikno(karjo), ngatemin(emon), indra(chow), arif(nepil), susanto(krebo), mahudi(bocir), dan dailami(ganclonk) yang mengambil gambar. Dan yang ada di meja belakang dan samping kanan adalah pengunjung yang lain |
Pembicaraan pada malam itu terbilang sedikit dingin
Setelah 3 jam berlalu yaitu dari jam 21:00 s/d 00:00 ahirnya pak giyanto atau yang akrab di panggil pak dosen mengajak untuk membubarkan diri
'Sudah larut malam Takut ga dapet pintu dari bu nyai nya' katanya. Jauh-jauh dari tasik ke batavia lhoo... HihiiiDan 7 dari 8 yang tersisa ahirnya saling membubarkan diri masing-masing.
'hanya berpindah tempat doang siii... di lanjutkan be_ga_dang.Itulah kronologis hingga terjadinya konsolidasi yang pertama dari pemuda dan yang masih merasa muda yang ada di perantauan. Mudah-mudahan dari sebuah omong besar akan menjadikan sesuatu(kelompok) yang besar untuk ikut berpartisipasi menjaga dan merawat kampung yang membesarkan kita.
======= terimakasih =======
0 Response to "Kronologi hingga terlahirnya Konsolidasi IKARGO 07/01/2017 yang ada di perantauan"
Posting Komentar
Untuk komentar monggo