Rasa haru dan bangga tercurah seketika yaitu pada saat ketika melihat pemuda-pemudi goligo berkumpul dalam sebuah forum.bagaimana tidak. Sudah cukup lama pemuda goligo ini fakum. Tidak ada pergerakan ataupun perkumpulan keremajaan. Terahir kali yaitu ketika pemuda goligo mengadakan pertemuan di monas pada tahun 2013 setelah ARSEGO. Kemudian berlanjut ke pertemuan-pertemuan di rumah-rumah mengingat pertemuan di luar akan ada efek ketidak fokusan. lambat laun pertemuan itu makin surut. Kurang massa. Sampe-sampe pernah terjadi pertemuan yang hanya di hadiri 8 anggota. Hingga ahirnya pergerakan itu pun terhenti.
Dan kemudian ada pergerakan kegiatan keremajaan yang bermula dari kampung. Yaitu IKARGO. Yang namanya di kampung tentu saja terkendala soal materill. Kemudian dengan tulus IKARGO membuat selebaran untuk para muda yang di perantauan agar dapat ikut berpartisipasi dalam program-program yang sudah di rencanakan. Tujuannya tak lain menjaga dan merawat kampung goligo agar tetap baik dan lebih baik lagi.
Sungguh di luar dugaan dari apa yang telah di rencanakan. Dari pergerakan itu yang pada awalnya di tujukan kepada anak-anak muda goligo yang ada di perantauan saja. Tapi ternyata justru menarik simpati dari yang sudah berkeluarga. Lebih lagi pada pertemuan yang di adakan pada tgl 28 januari 2017 di tempat mas Hamdani banyak di dominasi dari papa-papa muda. Meskipun beliau-beliau ini juga ada kegiatan sosial tiap minggunya. Ada arisan paguyuban, arisan lingkungan, belum lagi kalau musim kahwin. Eh undangan. Luar biasa.
Nah, adapun poin-poin yang terurai pada pertemuan yang bertempat di kediaman mas Hamdani yaitu pada tanggal 28 januari 2017 yang merupakan pertemuan pertama para muda goligo di perantauan untuk berpartisipasi terhadap anak muda yang di kampung dalam menjaga dan merawat kampung tercinta goligo. Berikut adalah poin-poin pada pertemuan itu.
Poin-poin hasil pertemuan ikargo jakarta & sekitarnya.
1. Peserta yg sudah hadir mencapai 33 orang
Dan kemudian ada pergerakan kegiatan keremajaan yang bermula dari kampung. Yaitu IKARGO. Yang namanya di kampung tentu saja terkendala soal materill. Kemudian dengan tulus IKARGO membuat selebaran untuk para muda yang di perantauan agar dapat ikut berpartisipasi dalam program-program yang sudah di rencanakan. Tujuannya tak lain menjaga dan merawat kampung goligo agar tetap baik dan lebih baik lagi.
Sungguh di luar dugaan dari apa yang telah di rencanakan. Dari pergerakan itu yang pada awalnya di tujukan kepada anak-anak muda goligo yang ada di perantauan saja. Tapi ternyata justru menarik simpati dari yang sudah berkeluarga. Lebih lagi pada pertemuan yang di adakan pada tgl 28 januari 2017 di tempat mas Hamdani banyak di dominasi dari papa-papa muda. Meskipun beliau-beliau ini juga ada kegiatan sosial tiap minggunya. Ada arisan paguyuban, arisan lingkungan, belum lagi kalau musim kahwin. Eh undangan. Luar biasa.
 |
| Pertemuan IKARGO 20 januari 2017 DKI JAKARTA dan sekitarnya |
 |
| Pertemuan IKARGO 20 januari 2017 DKI JAKARTA dan sekitarnya |
Nah, adapun poin-poin yang terurai pada pertemuan yang bertempat di kediaman mas Hamdani yaitu pada tanggal 28 januari 2017 yang merupakan pertemuan pertama para muda goligo di perantauan untuk berpartisipasi terhadap anak muda yang di kampung dalam menjaga dan merawat kampung tercinta goligo. Berikut adalah poin-poin pada pertemuan itu.
Poin-poin hasil pertemuan ikargo jakarta & sekitarnya.
1. Peserta yg sudah hadir mencapai 33 orang
2. Kesepakatan iuran 20.000 + 5000 konsumsi (konsumsi di kenakan hanya ketika ada pertemuan)
3. Menentukan Pos penarikan dana perwilayah
A. Sukiman ( ciledug + joglo )
B. Nunung ( bintaro )
C. irfan ( tanah abang )
4. Pembahasan program
A. Menyapakati pembaharuan batik sinom
B. Menyepakati kegiatan keagamaan
C. Untuk program mading & tong sampah di cancel (diprioritaskan ke batik dahulu)
D. Mekanisme pengelolaan keuangan wilayah DKI jakarta dan sekitarnya
E. Program lainnya akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya
5. Menetapkan waktu penarikan iuran /pertemuan pada tiap-tiap minggu ke 4
Ulasan:
1. Patut kita syukuri dan apresiasi kepada anggota yang sudah hadir dalam pertemua IKARGO banyak di dominasi para papa-papa muda untuk berkenan ikut serta dalam program IKARGO. dari 30 undangan yang di kirim dari kampung, ada 33 peserta yang hadir, dan 53 yang menyatakan ikut serta meskipun belum bisa hadir pada pertemuan itu namun iurannya telah sampai kepada kami. Dan kemungkinan anggota IKARGO akan bertambah lagi di bulan-bulan berikutnya.
2. Soal penetapan iuran adalah hal yang paling vital. Melalui proses negoisasi kami memberi tawaran sebesar 20.000/bulan. Dan ternyata tidak ada yang keberatan. Pada ahirnya di putuskan iuran pada tiap bulan adalah 20.000 ketika tidak ada pertemuan akan di ambil oleh humas per wilayah yang sudah di tetapkan. Dan ketika ada pertemuan iuran menjadi 25.000 (hanya nambah 5.000) untuk konsumsi.
3. Mengingat kegiatan di jakarta yang begitu padat seperti yang saya sebutkan di atas, kami mensepakati untuk pertemuan tidak di adakan secara rutin perbulan. Kemungkinan 2 bulan sekali, atau 3 bulan sekali, menurut kebutuhan dan keinginan rekan-rekan anggota semua. Untuk itu di bentuklah humas perwilayah yang fungsinya adalah menarik dana iuran pada tiap bulan yang sudah di tetapkan.
4. Program yang di kirimkan dari kampung melalui selebaran yang telah sampi kepada yang di jakarta semua bagus. Dan kita klasifikasi 1 demi 1 untuk bagaimana lebih baiknya. Menurut anggota yg di jakarta yang hadir di pertemuan itu, meminta kepada tim eksekutor yang di kampung untuk memprioritaskan pembaharuan batik sinoman. Dan untuk mading dan tempat sampah organik dan non organik di mohon untuk di alokasikan ke program yang lain saja. Misalya kegiatan keagamaan untuk menumbuhkan SDM di kampung kita.
Dan 1 program tambahan dari anggota yang di jakarta yang di bawahi oleh kordinator wilayah yaitu mas ngatemin(emon) adalah pengaturan mekanisme keuangan anggota IKARGO DKI jakarta dan sekitarnya.
5. Kembali lagi untuk di ingatkan bahwa begitu padatnya kegiatan di jakarta, hanya ada 1 hari minggu yang kemungkinan kosong (tidak ada kegiatan sosial) yaitu pada minggu ke 4.
Demikianlah kiranya serangkaian pembahasan pada pertemuan IKARGO di perantauan untuk pertama kalinya. Semoga kedepan IKARGO lebih berguna terutama bagi kampung kita tercinta GOLIGO.
A. Sukiman ( ciledug + joglo )
B. Nunung ( bintaro )
C. irfan ( tanah abang )
4. Pembahasan program
A. Menyapakati pembaharuan batik sinom
B. Menyepakati kegiatan keagamaan
C. Untuk program mading & tong sampah di cancel (diprioritaskan ke batik dahulu)
D. Mekanisme pengelolaan keuangan wilayah DKI jakarta dan sekitarnya
E. Program lainnya akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya
5. Menetapkan waktu penarikan iuran /pertemuan pada tiap-tiap minggu ke 4
Ulasan:
1. Patut kita syukuri dan apresiasi kepada anggota yang sudah hadir dalam pertemua IKARGO banyak di dominasi para papa-papa muda untuk berkenan ikut serta dalam program IKARGO. dari 30 undangan yang di kirim dari kampung, ada 33 peserta yang hadir, dan 53 yang menyatakan ikut serta meskipun belum bisa hadir pada pertemuan itu namun iurannya telah sampai kepada kami. Dan kemungkinan anggota IKARGO akan bertambah lagi di bulan-bulan berikutnya.
2. Soal penetapan iuran adalah hal yang paling vital. Melalui proses negoisasi kami memberi tawaran sebesar 20.000/bulan. Dan ternyata tidak ada yang keberatan. Pada ahirnya di putuskan iuran pada tiap bulan adalah 20.000 ketika tidak ada pertemuan akan di ambil oleh humas per wilayah yang sudah di tetapkan. Dan ketika ada pertemuan iuran menjadi 25.000 (hanya nambah 5.000) untuk konsumsi.
3. Mengingat kegiatan di jakarta yang begitu padat seperti yang saya sebutkan di atas, kami mensepakati untuk pertemuan tidak di adakan secara rutin perbulan. Kemungkinan 2 bulan sekali, atau 3 bulan sekali, menurut kebutuhan dan keinginan rekan-rekan anggota semua. Untuk itu di bentuklah humas perwilayah yang fungsinya adalah menarik dana iuran pada tiap bulan yang sudah di tetapkan.
4. Program yang di kirimkan dari kampung melalui selebaran yang telah sampi kepada yang di jakarta semua bagus. Dan kita klasifikasi 1 demi 1 untuk bagaimana lebih baiknya. Menurut anggota yg di jakarta yang hadir di pertemuan itu, meminta kepada tim eksekutor yang di kampung untuk memprioritaskan pembaharuan batik sinoman. Dan untuk mading dan tempat sampah organik dan non organik di mohon untuk di alokasikan ke program yang lain saja. Misalya kegiatan keagamaan untuk menumbuhkan SDM di kampung kita.
Dan 1 program tambahan dari anggota yang di jakarta yang di bawahi oleh kordinator wilayah yaitu mas ngatemin(emon) adalah pengaturan mekanisme keuangan anggota IKARGO DKI jakarta dan sekitarnya.
5. Kembali lagi untuk di ingatkan bahwa begitu padatnya kegiatan di jakarta, hanya ada 1 hari minggu yang kemungkinan kosong (tidak ada kegiatan sosial) yaitu pada minggu ke 4.
Demikianlah kiranya serangkaian pembahasan pada pertemuan IKARGO di perantauan untuk pertama kalinya. Semoga kedepan IKARGO lebih berguna terutama bagi kampung kita tercinta GOLIGO.
======= TERIMA KASIH =======
0 Response to "Pertemuan IKARGO 28/01/2017 JABODETABEK"
Posting Komentar
Untuk komentar monggo